Sifat fisik dan komposisi darah

Sifat Fisik

Bidang-bidang yang penting dalam kimia anorganik kini antara lain: sintesis
organik yang menggunakan senyawa kompleks dan organologam, katalis
homogen, bioanorganik untuk mengelusidasi reaksi biologis yang melibatkan
logam, dan mempelajari sifat padatan seperti katalisis padatan, hantaran,
kemagnetan, sifat optis. Kimia anorganik dasar, walaupun awalnya kurang
berkembang dibandingkan dengan kimia organik, kini menikmati
perkembangan yang cepat dan meliputi semua unsur. Konstruksi teori ikatan,
struktur dan reaksi yang meliputi molekul dan padatan adalah tantangan di
waktu-waktu yang akan datang.

Komposisi Darah

 Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang terangkut di dalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormon, dan endapan kotoran selain sel-sel darah.
            Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut juga korpuskel.
Sel Darah Merah
             Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida.
Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah yang baru.
Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali.